Tuesday, December 24, 2019
Pembinaan Karier Guru TK
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai Guru Taman Kanak-kanak yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 adalah menguasasi karakteristik peserta didik pada aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Tuntutan kompetensi ini mengharuskan guru untuk mempelajari, memahami, dan mampu mengimplementasikan Teori Bermain dan Merancang Kegiatan Bermain di TK. Oleh karena itu, kajian terhadap dasar-dasar
pendidikan anak usia dini, khususnya anak usia 4-6 tahun menjadi sangat penting dan strategis bagi guru Taman Kanak-kanak (TK) maupun Pendidik Anak Usia Dini (PAUD) secara keseluruhan.
Kajian tentang Teori Bermain dan Merancang Kegiatan Bermain di TK., menjadi landasan bagi upaya perolehan berbagai kompetensi pendidik lainnya. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa untuk dapat mengelola pembelajaran di TK, maka penguasaan guru tentang karakteristik peserta didik menjadi syarat mutlak. Modul ini dalam prakteknya tidak hanya digunakan dalam proses pelatihan tatap muka, akan tetapi juga digunakan sebagai bahan belajar mandiri bagi para peserta.
Modul dengan topik Teori Bermain dan Merancang Kegiatan Bermain di TK merupakan salah satu dari sepuluh modul yang disajikan pada Program Guru Pembelajar. Secara lengkap kesepuluh modul yang dimaksud adalah:
1. Deteksi TumbuhKembang Anak Usia Dini
2. Teori Bermain dan Perkembangan Anak TK
3. Kurikulum dan Program Pembelajaran di TK
4. Strategi Pengembangan dan Pembelajaran di TK
5. Teknologi Informasi dalam Pembelajaran di TK
6. Media Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
7. Komunikasi yang Efektif bagi guru TK
8. Penilaian di Taman Kanak-Kanak
9. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
10. Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru TK
Modul ini terdiri dari dua kegiatan kompetensi pedagogik dan professional dengan empat Kegiatan Pembelajaran, yaitu Kegiatan Pembelajaran :
ke satu;Teori Bermain dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur dan Agama, Kegiatan Pembelajaran ke dua; Penerapan teori Bermain dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur, dan Agama, untuk
kompetensi pedagogik (Teori Bermain Anak Usia Dini). Sedangkan Kegiatan Pembelajaran ke tiga: Pendekatan metode dan teknik bermain sambil belajar dengan berbagai perkembangan anak usia,
dan Kegiatan Pembelajaran ke empat; Strategi penerapan bermain untuk mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini, untuk kompetensi profesional (Merancang Kegiatan Bermain di TK).
Pembahasan secara lebih spesifik akan disajikan pada diklat lanjutan khusus perkembangan anak usia dini. Untuk masing-masing materi pokok, akan disajikan latihan, rangkuman, serta evaluasi dan tindak lanjutnya. Modul ini terintegrasi dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas. Nilai religious tercermin dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaaan agama, menjungjung tinggi sikap toleran terhadap terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain, perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaanNya. Subnilai karakter religius : cinta damai,toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh pendirian, percaya diri, kerjasama lintas agama, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, dan melindungi yang kecil dan tersisih.
Nilai Nasionalis, tercermin dalam cara berpikir, bersikap, dan berbuatyang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yangtinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, danpolitik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di ataskepentingan diri dan kelompoknya.Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjagakekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormatikeragaman budaya, suku, dan agama. Nilai karakter Mandiri, enggunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita- cita. Subnilai kemandirian antara lain : etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, professional, kreatif, keberanian, dan sepanjang hayat.
Nilai Karakter Gotong royong mencerminkan tindakan menghargai, semangat kerjasama, dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang lain dan member bantuan pada mereka yang miskin, tersingkir dan membutuhkan pertolongan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah, mufakat, tolong menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan dan sikap kerelawanan. Nilai Karakter Integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (Integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawabsebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melaluikonsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia,komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan,menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama di atas pada modul ini terintegrasi pada kegiatan- kegiatan pembelajaran. Diharapkan setelah mempelajari modul ini, kompetensi guru dalam melaksanakan meningkat. Selain itu guru juga mampu mengimplementasikan lima nilai utama tersebut bagi dirinya sendiri maupun memberi penguatan pendidikan karakter bagi seluruh stakeholder di sekolah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment