Fetal Distres (Gawat
Janin)adalah kondisi
pada ibu hamil dimana ibu hamil mengalami hipoksia yang bila tidak dilakukan penyelamatan akan berakibat buruk. Hipoksia
adalah keadaan jaringan yang kurang oksigen, sedangkan hipoksemia adalah kadar
oksigen dalam darah yang kurang (Ilmu Kesehatan Anak.Nelson.Vol 1.Edikator
Rischard E.Berham, Robert M.Kliegman Ann M.Arvin, edikator edisi B.Indonesia
:A.Samik Wahab.Ed:15 jakarta: EGC,1999).
Hipoksia adalah kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Hipoksia merupakan kondisi berbahaya karena dapat mengganggu fungsi otak, hati, dan organ lainnya dengan cepat. ... Jantung akan memompa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah.
Fetal Distres adalah keadaan ketidakseimbangan antara
kebutuhan oksigen dan nutrisi janin sehingga menimbulkan perubahan metabolisme
janin menuju metabolisme anaerob menyebabkan hasil akhir metabolismenya
terakhir bukan karbondioksida (Pengantar Kuliah Obstetri. Prof.dr.I.B.G.
Manuaba, Sp.OG (K),dr.I.A. Chandranita Manuaba, Sp.OG,dr.I.B.G.Fajar Manuaba,
Sp.OG. jakarta:EGC,2007)
Penyebab dari Fetal Distress yaitu:
a.
Insufisiensi uteroplasenter akut (kurangnya aliran darah uterus-plasenta dalam
waktu singkat)
1)
Aktivitas uterus yang berlebihan, hipertonik uterus, dapat dihubungkan dengan
pemberian oksitosin.
2)
Hipotensi ibu, anestesi epidural,kompresi vena kava, posisi terlentang.
3)
Solusio plasenta.
4)
Plasenta previa dengan pendarahan.
b.
Insufisiensi uteroplasenter kronik (kurangnya aliran darah uterus-plasenta
dalam waktu lama)
1.
Penyakit hipertensi
2.
Diabetes melitus
3.
Postmaturitas atau imaturitas
c.
Kompresi (penekanan) tali pusat
Faktor
yang mengakibatkan fetal distres terdapat tiga hal, yaitu :
1. faktor ibu yang mengandung
• anemia / kekurangan darah otomatis hb darah akan
turun juga, sehingga oksigenpun berkurang.
• Hipertensi merupakan suatu pertanda adanya
sumbatan pada vaskuler shingga tubuh mengompensasi yaitu dengan berkontaksinya
vaskuler sehingga menimbulkan hipertensi. Dan sumbatan inilah yang dapat
mengurangi aliran pada vaskuler, dalam hal ini adalah pada plasenta, sehingga
janin tidak dapat memenuhi kebutuhan yang cukup akan nurisi dan oksigen.
• Dibetes militus (DM pada dasarnya gula dapat
menjadikan suatu aliran darah menjadi mengental(viskositas). Maka dari itu akan
dapat menimbualkan sebuah gangguan pada laju/aliran darah, terutama pada
plasenta.
2. faktor uteroplasental
1) kelainan tali pusat
bentuk
plasenta yang yang normal ialah ceper dan bulat. diameternya antara 15-20 cm
dan tebal 1,5-3 cm. panjang tali pusat adalah sektar 55 cm.
a.Tali
pusat pendek
kadang
tali pusat sedemikian pendeknya sehingga perut anak berhubungan dengan
plasenta,dalam hal ini selalu disertai umbelikalis.
Tali
psat harus lebih panjang dari 20-30m untuk memungkinkan kelahiran anak
,bergantung pada apakah plasenta terletak dibawah atau diatas.
Tali
psat yang terlalu pendek dapat menimbulkan herniaumbilikalis,solusio
plasenta,persalinan tak maju dalam pengeluaran dan karena tali pusat
tertarik mungkin bunyi jantung menjadi buruk dan inversio uteri.
b.Tali
pusat terlalu panjang
Memudahkan
terjadinya lilitan tali pusat, lilitan tali pusat
biasanya
terdapat pada leher anak. Lilitn tali pusat menyebabkan tali pusat menjadi
relatif pendek dan mungkin juga menyebabkan letak defleksi. setelah
kepala anak lahir, lilitan perlu di bebaskan melalui kepala atau di gunting
antara 2 kocher.(obstetri patofisiologi,prof.Dr.D jamhoer martaadisoebrata,
Dkk. 2004 Jakarta; EGC)
2) trauma
sperti
benturan yang dapat menimbulkan edema pada plasenta sehingga menyebabkan pada
pelepasan sebagian atau semuanya.
3). faktor pada janin
• kompresi tali pusat sehingga menghambat aliran
darah dari ibu kejanin bisa karena puntiran tali pusat yang menghambat ataupun
karena prolaps tali pusat
• penurunan kemampuan janin membawa oksigen di
karenakan hb yang turun atau dari plasenta yang tidak berfungsi secara normal
Klasifikasi Jenis
Fetal Distress yaitu :
a.
Gawat janin yang terjadi secara ilmiah
b.
Gawat janin iatrogenik
Gawat janin iatrogenik adalah gawat janin yang timbul akibat
tindakan medik atau kelalaian penolong. Resiko dari praktek yang dilakukan
telah mengungkapkan patofisiologi gawat janin iatrogenik akibat dari pengalaman
pemantauan jantung janin
Penyebab
tanda-tanda gawat janin (Menurut Tuckor Martin 1997 Pemantauan janin)
1. Hipoksia awal pada janin
Janin
melakukan kompensasi untuk mengurangi aliran darah dengan meningkatkan
stimulasi simpatik atau melepaskan epinefrin dari medulla adrenal atau
keduanya.
2. Demam pada maternal
Mempercepat
metabolisme dari miokardium janin, meningkatkan aktivitas kardia akselerasi
simpatik sampai 2 jam sebelum ibu demam.
1. Hipertensi pada ibu
2. Saturasi oksigen;oksigen ibu berkurang:penyakit
jantung
3. Kelainan pasukan plasenta:solution
plasenta,lilitan tali pusat
Komplikasi
Komplikasi
yang dapat muncul jika janin mengalami gawat janin yaitu :
a.
Asfiksia
b.
Menyebabkan kematian janin jika tidak segera ditangani dengan baik.
Penatalaksnaan Medis
Jika
denyut jantung janin diketahui tidak normal, lakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Tergantung faktor penyebab: perubahan posisi
lataran dan pemberian O2 8-12 l/menit membantu mengurangi demam pada maternal
dengan hidrasi anti piretik dan tindakan pendinginan.
2. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam,
obat-obatan) mulailah penanganan yang sesuai dengan kondisi ibu:
a. Istirahat baring
b.
Banyak minum
c.
Kompres untuk menurunkan suhu tubuh ibu
3. Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan denyut
jantung janin tetap abnormal sepanjang paling sedikit
4 kontraksi, lakukan
pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat janin:
a. Jika terdapat perdarahan dengan nyeri yang hilang
timbul atau menetap, pikirkan kemungkinan solusio plasma.
b. Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret
vagina berbau tajam) berikan anti biotik untuk amnionitis.
c. Jika tali pusat terletak di bawah janin atau dalam
vagina lakukan penanganan prolaps tali pusat.
5. Jika denyut jantung janin tetap abnormal atau
jika terdapat tanda-tanda lain gawat janin (mekonium kental pada cairan amnion,
rencanakan persalinan).
Penantalaksanaan Keperawatan Penunjang Medis Promotion Memberikan
pindidikan kepada msyarakat, terutama dalam hal ini adalah para ibu hamil
tentang fetal distress, bagaimana mencegah terhadap suatu hal yang dapat
membahayakan kondisi kesehatan ibu dan anak. Terutama Pemantauan
dasar fisiologi pada: (pemantauan dan pengkajian janin susan martin
tucker edisi 4)
1. Kemampuan plasenta untuk berdifusi
Kemampuan
plasenta untuk berdifusi mengatur laju pengiriman oksigen dan laju aliran
darah. Oksigen berdifusi dari darah ibu, yang memiliki tekanan persial lebih
tinggi, ke darh janin yang memiliki tekanan persial lebih rendah. Laju aliran
darah ibu dan janin
2. Area permukaan plasenta
Semakin
banyak pembulu fdarah plasenta semakin besar jumlah zat yang dapat disalurkan
antara ibu dan janin.
3. Latihan fisik
Takik
kardi yang terjadi setelah latihan fisik ibu dianggap sebagai akibat dari
periode transisi dari oksigen janin yang berkurang. Meskipun latihan fisik ibu
mengalirkan darah keotot yang jauh dari uterus, tetapi tidak ada bukti bahwa
latihan itu berbahaya apabila fungsi uteroplasenta masih normal.
4. Kontraksi uterus
Kontraksi
uterus mengakibatkan penurunan laju perfusi darah ibu melalui ruang antarvili.
Kontraksi ini dapat terjadi akibat ketegangan atau stres yang
berkepanjangan. Untuk mencegah stress ini. Uterus sangat perlu rileks
secara adekuat agar berdilatasi.
5. Hipertonus uterus
Hipertonus
uterus-tekanan intrateurus tinggi yang berlebihan dapat menyebabkan janin
mengalami stress.
6. Hipertensi
Mengakibatkan
peningkatan ketahanan vaskular,yang mengakibatkan penurunan aliran darah uterus
J. Menejemen Diit
Menghindari
makanan yang mengandung lemak jenuh(minyak goreng,santan,jeroham),makanan yang
terlalu manis serta mengkonsumsi banyak sayuran dan buah
Pemeriksaan Penunjang
1.
USG (Ultrasonographi)
Dapat
mengungkapkan posisi rendah berbaring placnta tapi apakah placenta melapisi
cervik tidak biasa diungkapkan
2.
Sinar X
Menampakkan
kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian tubuh dari janin.
3.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
laborat yaitu ada hemoglobin dan hematokrit menurun. Faktor pembekuan pada
umumnya di dalam batas normal.
4.
Pengkajian vaginal
Pengkajian
ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika memungkinkan
hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34 minggu). Pemeriksaan
ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup procedure). Double setup
adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan di ruang operasi dengan
kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar.
5.
Isotop Scanning
Atau
lokasi penempatan placenta. Yaitu untuk mengetahu letak atau posisi
plasenta.
0 komentar:
Post a Comment