MAKALAH
BUDIDAYA IKAN MAS
|
Add caption |
Disusun Oleh
Kelompok Ikan Mas
Anggota :
1. Yoga Ramadhani
2. Arif Ridwan Suhada
3. Hilmi Arrauf
4. Thiara Camelia Safitri
5. Elsa Dwi Nindia
6. Putri Amalia Nurcahyani
KELAS XI IPS 4
SMAN 6 TASIKMALAYA
Tasikmalaya
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat-Nya sehingga Makalah Budidaya Ikan Mas ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan
harapan kami semoga Makalah Budidaya Ikan Mas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Makalah Budidaya Ikan Mas agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam Makalah Budidaya Ikan Mas ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan Makalah Budidaya Ikan Mas ini.
Tasikmalaya, September 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Dewasa ini ikan Mas sangat dibutuhkan oleh masyarakat, disamping dapat
menambah gizi masyarakat juga bisa menambah penghasilan petani pengusaha ikan.
Ikan Mas sangat mudah pemeliharaanya dan mempunyai pertumbuhan yang cukup baik.
Potensi perairan air tawar Indonesia sangat besar, potensi tersebut bisa
dimanfaatkan sebagai media pemeliharaan Ikan Mas.
Seiring dengan kehidupan bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis
ekonomi, maka perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut diatas.
Salah satu cara yang dapat mengatasi krisi ekonomi adalah membuka usaha
Budidaya Ikan Mas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat identifikasikan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
- Budidaya ikan mas dapat
memajukan perekonomian Indonesia
- Kandungan
gizi dari Ikan mas
- Analisis usaha Budidaya ikan mas dari mulai
pembuatan sampai perhitungan keuntungan.
- Faktor-faktor pendukung dan
penghambat penjualan / pemasaran panen Budidaya ikan mas.
- Dibutuhkan keuletan pembudidaya
dalam mengelola Budidaya ikan mas, dan mengerti tentang bagaimana cara membudidaya ikan mas
yang efektif.
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui cara membudidaya ikan
Mas.
Untuk mengetahui manfaat dan
kandungan gizi ikan Mas.
Untuk mengetahui Analisis
ekonomi Penjualan ikan mas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH SINGKAT
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan
memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun
475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar
tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan
mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten
dan ikan mas Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah
terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik
morfologisnya.
2.2 SENTRA PERIKANAN
Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah,
waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di
perairan umum. Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis,
Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta
2.3 MANFAAT
1) Sebagai
sumber penyediaan protein hewani.
2) Sebagai
ikan hias.
2.4 PERSYARATAN
LOKASI
·
Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah,
kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang
mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas.
Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk
pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.
2.5 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
2.5.1 Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Kolam
Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam di bangun di lahan yang landai
dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara
gravitasi.
a) Kolam
pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas
pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas
500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak.
b) Kolam
pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak
tembok. Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang
dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan
bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar
18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban.
c) Kolam
pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk
kegiatanpendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan
pertamadengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak.
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan
mas diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari
jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser,
ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan
besar (kg) cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk
mengukur kadar kekeruhan.
2.5.2 Pembibitan
1) Pemilihan Bibit
dan Induk
Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah
matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor;
Jantan:umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
Sedangkan ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina
adalahsebagai berikut:
a) Betina
- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
- Gerakan lambat, pada malam hari biasanya
loncat-loncat.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna
kuning.
b) Jantan
- Badan tampak langsing.
- Gerakan lincah dan gesit.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma
berwarna putih.
2) Sistim
Pembenihan/Pemijahan
Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:
1. Sistem pemijahan
tradisional
Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
· Cara sunda: (1) luas
kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam
dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari;
(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur; (3) setelah proses pemijahan
selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.
2. Sistem kawin suntik
Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur
dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke
dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar).
Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan
terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yang tinggi,
sarana yang lengkap dan perawatan yang intensif.
Pembenihan/Pemijahan
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemijahan ikan mas:
1) Dasar kolam tidak berlumpur, tidak
bercadas.
2) Air tidak terlalu keruh; kadar
oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dansuhu berkisar 25 derajat C.
3) Diperlukan bahan penempel telur seperti
ijuk atau tanaman air.
4) Jumlah induk yang disebar tergantung
dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam
seluas 5 meter persegi.
5) Pemberian makanan dengan kandungan
protein 25%. Untuk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan
sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
d) Pemeliharaan Bibit/Pendederan
Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mas dilakukan setelah
telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam
pendederan (luas 200-500 meter persegi) yang sudah siap menerima anak ikan
dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari
ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu
pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan.
2.5.3 Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur
maupun monokultur.
a) Polikultur
1) ikan mas 50%, ikan tawes 20%, dan
mujair 30%, atau
2) ikan mas 50%, ikan gurame 20% dan
ikan mujair 30%.
b) Monokultur
Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik
dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan
antara induk jantan dan betina.
1) Pemupukan
2) Pemberian Pakan
3) Pemeliharaan Kolam/Tambak
2.6 HAMA DAN PENYAKIT
2.6.1 Hama
Bebeasan (Notonecta)
Ucrit (Larva
cybister)
Kodok
Ular
Lingsang
Burung
Ikan gabus
2.6.2 Penyakit
1) Bintik merah (White spot)
2) Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
3) Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
4) Kutu ikan (argulosis)
5) Jamur (Saprolegniasis)
6) Gatal (Trichodiniasis)
7) Bakteri psedomonas flurescens
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya
penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:
1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi
satu pintu pemasukan air.
5) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6) Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya
dilakukan secara hati-hati dan benar.
7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus
peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal
perkolaman.
2.7 PANEN
2.7.1 Pemanenan Benih
Panen benih ikan dimulai pagi-pagi, yaitu antara jam 04.00–05.00 pagi dan sebaiknya berakhir tidak lebih dari jam 09.00 pagi.
Hal ini dimaksudkan untukmenghindari terik matahari yang dapat mengganggu benih
ikan kesehatan tersebut. Pemanenan dilakukan mula-mula dengan menyurutkan
air kolam pendederan sekitar pkul 04.00 atau 05.00 pagi secara
perlahan-lahan agar ikan tidak stres akibat tekanan air yang berubah
secara mendadak. Setelah air surut benih mulai ditangkap dengan seser
halus atau jaring dan ditampung dalam ember atau keramba.
Benih dapat dipanen setelah dipelihara selama 21 hari. Panenan yang
dapatdiperoleh dapat mencapai 70-80% dengan ukuran benih antara 8-12 cm.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air
tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam
biasa, di sawah, waduk,sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam
keramba di perairan umum. Keberadaan Ikan Mas menjadikan Indonesia memiliki sumber daya lestari
terpendam yang khas dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.
Secara teknis budidaya ikan Mas dapat dilaksanakan di berbagai daerah di
Indonesia, karena didukung oleh sumber daya alam dan iklim yang sesuai dengan
tuntutan hidup ikan Mas. Tetapi untuk memperoleh produktivitas yang tinggi,
diperlukan intensifikasi pemeliharaan dan technological engineering terutama
dalam penyediaan bibit yang dipijahkan secara teknologis
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah Budidaya Ikan Mas dan penguraian
isi Makalah Budidaya Ikan Mas ini masih jauh dari nilai kesempurnaan sebuah makalah, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca yang
sifatnya membangun atau memotivasi penulis guna untuk penyempurnaan penyusunan Makalah Budidaya Ikan Mas selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis juga berharap agar Makalah Budidaya Ikan Mas ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin.
|
Makalah Budidaya Ikan Mas |
0 komentar:
Post a Comment